Imbas Kunjungan Gubernur Lampung, Jalan Raya Provinsi Langsung Bersolek

Salam satu pena – Fakta Aktual.
Suasana hari minggu sore yang ceria dan tenang mendadak menjadi hiruk pikuk, jalan raya yang biasanya sepi dan lengang tiba-tiba saja menjadi gaduh dipenuhi oleh lalu lalang kendaraan mobil proyek.

Usut punya usut, ternyata senin besok (28/04/25) Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal hendak melakukan kunjungan kerja ke salah satu Kecamatan di Wilayah Kabupaten Tanggamus.

Gubernur yang akrab disapa dengan sebutan ‘Kiyai’ itu, untuk pertama kalinya akan berkunjung ke Kecamatan Limau, Kabupaten Tanggamus, sejak menjabat sebagai orang nomor satu di provinsi Lampung.

Sambutan hangat telah dipersiapkan oleh masyarakat Kecamatan Limau. Di sepanjang jalan raya berkibar ribuan umbul-umbul sebagai bentuk penghormatan terhadap datangnya sang pemimpin.

Tak hanya itu saja, efek domino yang ditimbulkan dari kunjungan kerja Kiyai Mirza, ternyata sangat mempengaruhi perubahan wajah infrastruktur jalan raya di kecamatan tersebut.

Ruas jalan yang menghubungkan antara Kecamatan Bulok-Limau dan Kecamatan Limau-Kota Agung Timur, yang dulu nampak seperti kubangan kerbau, tetapi kini sudah mulai diperbaiki. Termasuk dua titik lokasi tanjakan yang mengalami kerusakan parah tak luput dari penghalusan.

Seolah kejar tayang, dengungan suara mesin alat berat seperti Grader, Roller dan Eksavator saling bersahutan, sibuk  merapihkan permukaan ruas jalan bergelombang dan berlubang walaupun tak akan dilalui oleh rombongan Gubernur.

Karena dinilai jarak tempuh yang cukup jauh dan medan jalan yang kurang memadai, Kiyai Mirza lebih memilih lalu lintas udara dengan menggunakan Helikopter.

Walaupun akan melalui jalur udara, namun lokasi kunjungan kerja tersebut tetap dipersiapkan secara matang oleh tuan rumah.

Tak hentinya suara handphone para pegawai desa, kecamatan dan kabupaten selalu berdering, untuk menjaga koordinasi dan menjalin komunikasi, seolah memberikan gambaran betapa riuhnya hari itu.

Disisi lain, para wakil rakyat yang biasanya menikmati weekend dengan keluarga atau sekedar rebahan di rumah sambil nonton TV, akhirnya dipaksa untuk ikut mandi peluh dan berpikir keras, seperti berjuang membahas jumlah nominal dalam APBD.

Andai kata mungkin kunjungan kerja itu hanya sebuah ceremonial belaka, seperti lazimnya rutinitas seorang pejabat, namun pastinya masih ada dampak positif yang bisa dirasakan oleh masyarakat.

Masyarakat hanya berharap, kunjungan Gubernur dilakukan tidak hanya setahun sekali atau lima tahun sekali, akan tetapi bisa lebih dari berkali-kali, karena semua itu akan mempengaruhi terhadap perkembangan dan kemajuan infrastruktur di wilayah tersebut. Forza kiyai Mirza!

-Bambang Irawan-

Related posts
Tutup
Tutup