Tanggamus — Fakta Aktual.
Kolaborasi strategis antara Pemerintah Kabupaten Tanggamus dan Institut Teknologi Sumatera (ITERA) kini tengah mewujud, berfokus pada penataan kawasan perkotaan yang berkelanjutan. Tiga kecamatan utama, yaitu Kotaagung, Gisting, dan Talangpadang, ditetapkan sebagai titik sentral penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL).
Langkah ini menandai komitmen serius pemerintah daerah dalam memperkuat pondasi tata ruang untuk menghadapi pertumbuhan masa depan.
Proyek ambisius ini merupakan bagian dari kegiatan Studio Perencanaan Kota yang dijalankan oleh mahasiswa ITERA, yang mana hasil kajiannya akan menjadi data vital dalam penyusunan dokumen Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Tanggamus 2025–2045.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Tanggamus, Hendra Wijaya Mega, mengungkapkan apresiasinya yang mendalam terhadap kontribusi akademisi.
“Terima kasih kepada mahasiswa ITERA yang telah melakukan kajian di tiga kecamatan utama. Output ini akan sangat bermanfaat bagi pemerintah daerah, terutama untuk memperkuat data dan analisis perencanaan dalam dokumen RTRW Kabupaten Tanggamus,” ujar Hendra.
Pernyataan ini bukan sekadar basa-basi, melainkan pengakuan nyata bahwa kajian berbasis ilmiah dari perguruan tinggi dapat memberikan nilai tambah yang signifikan bagi perencanaan pembangunan daerah.
Keterlibatan mahasiswa dalam proyek nyata seperti ini menjadi jembatan antara teori di bangku kuliah dengan implementasi di lapangan.
Dosen pengampu kegiatan, Muh. Abdi Danurja, yang didampingi oleh Elisabet Nungki Septania dan Jamaludin, menjelaskan bahwa tim akan melakukan pemetaan komprehensif.
“Pemetaan akan dilaksanakan di tiga kecamatan tersebut dengan cakupan area sekitar 60 hektare. Hasil akhirnya berupa desain kawasan perkotaan yang terintegrasi dalam Studio Perencanaan Kota,” jelasnya.
Pemetaan seluas ini menuntut ketelitian dan pemahaman mendalam tentang karakteristik setiap kawasan, termasuk potensi dan tantangan yang ada. Hasilnya diharapkan bukan hanya sekadar peta, tetapi sebuah cetak biru yang fungsional, estetis, dan ramah lingkungan.
Untuk memastikan perencanaan yang terintegrasi dan akomodatif, kegiatan ini dirangkaikan dengan Forum Group Discussion (FGD). Acara yang digelar di ruang rapat Baperinda Kabupaten Tanggamus pada Selasa (23/09/25) kemarin, dihadiri oleh berbagai unsur pemerintah daerah, termasuk Kepala Dinas Kominfo, Dinas Perikanan, Dinas PTSP, OPD teknis, hingga para camat dari wilayah sasaran.
FGD menjadi ruang diskusi yang hidup, tempat mahasiswa, dosen, dan perwakilan pemerintah daerah bertukar pandangan, menyatukan perspektif, serta memvalidasi data lapangan.
Keterlibatan aktif dari berbagai pihak ini menjadi kunci untuk memastikan bahwa RTBL yang disusun tidak hanya ideal secara teori, tetapi juga praktis dan dapat diimplementasikan di lapangan.
Melalui kolaborasi ini, diharapkan perencanaan tata bangunan dan lingkungan di Tanggamus dapat terwujud lebih tertata, fungsional, dan ramah lingkungan, menciptakan sebuah fondasi yang kokoh untuk masa depan Kabupaten Tanggamus yang lebih baik. (One*)