Indonesia Bebas Korupsi Hanya Sebuah Mimpi Jika Kamu Tak Peduli

Salam satu pena – Fakta Aktual

Pulang tarawih, duduk di depan teras dengan ditemani secangkir kopi pahit, dan jangan lupa  singkong goreng ikut tersaji ya wak.

Harap maklum, maghrib tadi buka puasa belum digas pol, jadi kita lanjutkan acara santap ringannya setelah pulang tarawih dari Masjid.

Sambil bersandar dibangku mari kita ngobrol ringan soal permasalahan di negeri +62 dan kelakuan para pejabatnya.

Di awali dari tipu-tipu oplosan minyak Pertamina dan polemik PHK massal pekerja textil, sampai pengelolaan investasi nasional, bernama Danantara.

Yuk kita mulai wak….

Ternyata selama ini ada ya pejabat yang tega membohongi rakyatnya selama 5 tahun, disuruh beli Pertamax dengan RON 92, dengan oktan tinggi dan ga ngantri, tapi ternyata kandungannya cuma Pertalite RON 90, ya ampun parah banget sih..

Rupanya soal oplos mengoplos bukan hanya di dunia minuman keras saja, perusahaan besar sekelas Pertamina juga main oplosan, sangat memilukan..

Bisnis haram yang menipu rakyat ini sudah berlangsung sejak lama, tapi kenapa sekarang baru terendus ya?.

Usut punya usut, menurut gosip yang beredar, ternyata karena pengaruh jaringan yang kuat dan adanya biang utama sebagai otak kendali, maka itu disinyalir sebagai faktor peyebabnya.

Akibat kelakuan oknum pejabat busuk Pertamina, tahun 2023 negara merugi 193,7 triliun, dan jika diakumulasikan selama 5 tahun, estimasi mencapai 968,5 triliun, wah luar biasa wak!.

Para garong uang rakyat itu sudah tidak takut dengan hukum, mereka seperti sudah gelap mata, bahkan ada persepsi yang berkembang jika mereka sengaja dipelihara untuk menjadi mesin penghasil cuan. Wah..ngeri kali dengarnya.

Sssttt…santai wak, kita nginum kopi dulu sambil cicip singkong goreng, mumpung masih anget, jangan terlalu serius ntar ada yang ngintip.

Oke, kita lanjut ya… 

Tapi saat ini permasalahan ditubuh Pertamina justru menjadi ajang pembuktian bagi pemerintahan Prabowo-Gibran, untuk menunjukan komitmen kepada rakyat, akan mengejar para koruptor sampai ke antartika. Hal itu sesuai dengan janji mereka disaat kampanye, ya kan?

Ya sudahlah kita tunggu saja nanti, semoga julukan ‘Singa Asia’ bukan hanya isapan jempol belaka, tapi bisa menunjukan taringnya yang runcing dan kuku-kukunya yang tajam untuk melumpuhkan kawanan bandit pemakan uang rakyat di tubuh Pertamina.

Mari kita tinggalkan masalah itu dan mulai bahas isu selanjutnya… Gonjang-ganjing negeri ini tak sebatas itu saja, berita heboh tentang PHK massal buruh pabrik PT. Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) di Sukoharjo, Jawa Tengah, juga ikut membara.

Per 1 Maret 2025, pabrik ini resmi menghentikan produksinya karena telah dinyatakan pailit dan harus memutus hubungan kerja dengan karyawan sebanyak 10.000 orang, wih banyak banget wak!.

Untuk persoalan ini Pemerintah konoha terlihat tak berdaya, janji manis Noel selaku wakil menteri Ketenagakerjaan di tahun 2024 silam, hanya sebuah bualan.

Dulu berkomitmen rela melepas jabatan daripada melihat buruh pabrik di pecat tanpa kerjaan, tapi nyatanya cuma sekedar omdo dan pemanis bibir belaka.

Yang ada cuma diam, sembunyi dibalik dinding istana, mungkin takut kalau jejak digitalnya diputar ulang oleh awak media.

Mana tuh janji kampaye yang akan menciptakan 19 juta lapangan kerja? kok sekarang jadi melintir, hanya sibuk ngurusi program makan gratis saja, buktikan dong, agar mengurangi angka pengangguran.

Udah ya wak, jangan terlalu panjang, sebagai kajian penutup, mari kita bahas  tentang pengelolaan investasi nasional bernama Daya Anagata Nusantara atau Danantara.

Danantara adalah badan pengelola investasi nasional yang dibentuk untuk mengelola aset negara yang dipisahkan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Kabarnya, sumber modal Danantara berasal dari dividen yang dihasilkan oleh BUMN dalam setiap tahun, yang akan membangun kekuatan ekonomi dan mengelola dana investasi untuk energi kekuatan masa depan bangsa.

Tak tanggung-tanggung modal awal yang dikelola oleh Danantara diperkirakan minimal kuadriliun, jumlah yang sangat fantastis!.

Sebagai penduduk yang taat hukum, kami selalu berpikir positif dan optimis, jika itu memang untuk kebaikan bangsa dan rakyat, ya silakan saja.

Tapi ingat satu pesan kami, penyakit korupsi yang selama ini sudah akut diderita oleh Perusahaan BUMN, jangan sampai menular dan berkembang biak di tubuh Danantara, Itu bisa bahaya wak!.

Disclaimer : hanya artikel opini, salam satu pena.

Related posts
Tutup
Tutup